Monday, March 30, 2015

Veggie's Recipe: Homemade Fishy "Oyster Mushroom" Block.

Jamur tiram mempunyai textur yang lembut dan kenyal, dan kini semakin banyak tersedia. Ini jelas  merupakan berkah bagi sahabat" Veggie. :)

Ada yang membuat bakso jamur tiram, nugget jamur, yang belum pernah dibuat sebelumnya adalah Fishy"oyster mushroom" Block, vegetarian tentu saja. 






Sahabat" Veggie dapat menggunakan perbandingan berikut sebagai acuan awal:
Siapkan bahan" berikut:
1 bungkus Vegetarian Fish paste  (500gr)
500 gr jamur tiram segar, dibersihkan, disuwir halus, bagian pangkal yang terlalu keras boleh tidak dipakai. Cuci bersih, dan peras kering. Bila menginginkan textur yang halus, boleh diblender sebentar.
15 gr jahe, diblender sehalus mungkin.
1/4 sdt  garam, 1/4 sdt perasa/kaldu vegetarian, atau sesuai  preferensi masing-masing.
Catt: Vegetarian Fish paste yang digunakan sudah mengandung rasa.

Campur dan aduk rata semua bahan diatas, selanjutnya tambahkan tepung sampai adonan tidak lagi berair. (kurang lebih 50 gr)

Catatan penting:
Tepung yang sesuai untuk dipakai adalah yang mengandung protein relatif tinggi, seperti Besan dan Semolina.
Bila terbiasa menggunakan flax/lin seed dan Chia seed juga boleh, namun tentu saja keduanya jauh lebih mahal.
Sahabat Veggie boleh juga menggunakan susu bubuk bayi (yang dari soya). Mix SGM Soya, yang tanpa rasa ya.
Cara lain yang efektif dan juga murah adalah dengan menggunakan hancuran TVP.
Kalau semuanya tidak tersedia, pakai tepung kentang, jika juga tidak tersedia pakai terigu atau tepung beras :)
Setiap jenis bahan akan memberikan textur yang berbeda", jadi silahkan bereksplorasi. :)

Selanjutnya untuk membuat Fishy mushroom Block, cetak adonan pada sebuah loyang, dan tambahkan lapisan nori.
Jika menginginkan berbentuk Roll, bungkus adonan dengan kulit tahu.

Langkah selanjutnya adalah dikukus hingga matang. 

Penyajian:
1. Mushroom block cocok untuk digoreng, kukus, bakar. 

Selamat mencoba.. !!!

Pertanyaan pentingnya adalah apakah home made Fish Block dari Sahabat" Veggie akan sama dengan Fish Block dari Veggieway? 

Jawab:
Tidak akan persis sama, karena kami mengerjakannya dalam skala industri rumah tangga, per lot adalah 50 kg, sehingga rasa akan lebih konsisten. 
Yang paling penting adalah Veggieway menggunakan jamur dari budidaya sendiri, sehingga lebih fresh dan tidak ada bau yang tidak diinginkan.
Sisanya adalah relatif sama.

Salam Vegetarian!!

Wednesday, March 25, 2015

Vegan Fish Cake

Bila menyebutkan nama "Fish Cake", akan ada dua jenis makanan yang muncul dalam benak kita. Dua-duanya sama terkenalnya..:)

Yang pertama adalah Tawd Mun Pla, Thai Fried Fish cake. Adalah gorengan yang kaya rempah, dapat kita temui sebagai makanan pinggir jalan di Thailand. Makannya dengan cocolan saus pedas manis khas Thailand.

Yang kedua adalah Fish Cake yang texturnya seperti baso ikan: kenyal dan elastis.


Vegan Fish Cake dari Veggieway adalah seperti jenis yang kedua.

Petunjuk penggunaan:
Sebagai salah satu produk dalam seri Veggie Surimi, Vegan Fish Cake biasanya digoreng, selanjutnya dipotong tipis ke dalam ukuran yang diinginkan, kemudian ditambahkan ke dalam masakan yang diinginkan.

VFC sesuai untuk ditambahkan ke dalam tumisan, masakan berkuah maupun disajikan sebagai gorengan. 


Vegan Fish Cake sangat banyak dipakai dalam berbagai masakan khas semenanjung Melayu, misalnya sebagai salah satu bahan dalam Yong To Fu,  sebagai toping dalam Mee Siam, Hokkien Mee, Lor Mee, dan berbagai jenis masakan berkuah lainnya.

Dalam pemakaian masakan sehari-hari rumah tangga, Vegan Fish Cake dapat dipadu dengan berbagai tumis.

Fish Cake juga sangat banyak dipakai dalam masakan Jepang dan Korea.


Fish Cake juga sesuai untuk digoreng dan disajikan dengan saus cocolan yang sesuai.
Di Jepang Satsuma Age (Fish Cake Jepang) disajikan dengan Wasabi Mayonaise.

"Vegan Fish Cake" dikemas 410gr, 4 pcs /bungkus.

Wednesday, March 11, 2015

Sambal Bongkot-Serai


Cobalah untuk menikmati & menghargai wangi rempah"an eksotis.
Aroma alami tidak hanya menggugah selera, juga akan bisa membantu mengurangi ke"tergantungan" pada rasa asin, manis dan gurih.#

Bali diingat banyak orang karena pantai, sawah berundak, budaya dan  keramahan.
Bagi saya ditambah satu lagi: kuliner. 
Dari kekayaan kuliner Bali, yang saya adopsi menjadi makanan rumah kami adalah:
"Sambal Bongkot-Serai" 

***@@@***

Rumah kami tidak boleh kehabisan "Sambal Bongkot Serai".
Kalau kehabisan, Berarti hilang pula terlalu banyak menu dari meja makan keluarga:
Sayur Asam
Soup Tom Yam
Laksa 
Kangkung/Genjer tumis "Bongkot" 
Tahu tauco "Bongkot".
Apapaun kami "bongkot"kan. :)
Makan upma, pakai bongkot.
Buat urap, tambah bongkot.
Bikin pizza, ganti Italian herbs dengan bongkot. :)

Paling nikmat tetap dengan nasi hangat.
Apalagi plus lauk lain menjadi "Nasi campur khas Bali"

Belum lagi kombinasi Sambal Bongkot dengan produk Veggieway lainnya, misalnya dengan Ribbon Fish goreng. Maknyus!!

Cara buatnya sederhana. Ada banyak versi yang bisa dilihat dari internet.
Versi Veggieway adalah menyeimbangkan ke tiga wangi: yaitu bongkot, serai dan terasi vegetarian, dengan bongkot sedikit lebih dominan. 
Plus tambahan sedikit garam dan gula, plus cabe tentu saja. 
Skala pedas kami adalah 1 dari maksimal 20. Alias sangat tidak pedas. :)

Versi kami dibuat sederhana agar mudah dipadu dengan berbagai masakan.
Sesuai selera, sambal bongkot serai akan cocok dengan penambahan:
# perasan jeruk limau, untuk wangi dan asem.
# potongan cabe yang buanyak, hingga mencapai skala yang anda inginkan.
# sedikit minyak kelapa, minyak mustard, ataupun minyak aromatik lainnya.

Komposisi perbandingannya: 
Bunga/rebung bongkot.  300 gr
Serai  100 gr
Terasi 30 gr, gula 20 gr, garam 15 gr.
Air dan minyak secukupnya. 

Dicoba ya.

Salam Vegetarian !!!

Saturday, March 7, 2015

Textured Vegetable Protein - Si Daging Soya.

Banyak Sahabat-sahabat Veggie yang bertanya-tanya tentang "Proteina" dan berbagai merk lainnya. 
Itu sebenarnya adalah apa? 
Terbuat dari apa? 
Apa pengaruhnya terhadap kesehatan? 
Apakah mengandung pengawet atau bahan berbahaya lainnya?  
Apakah tidak lebih baik untuk mengkonsumsi tahu atau tempe saja ?





1. Sebenarnya 'ini' adalah apa? Terbuat dari apa?
Dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, semua yang pada gambar,  nama umumnya adalah TVP (Textured Vegetable Protein) atau terkadang disebut juga TSP (Textured Soya Protein).  Bila disebutkan sebagai TSP berarti bahan bakunya adalah sepenuhnya kacang kedelai. Bila disebutkan TVP berarti adalah 'blending' dari berbagai protein, dengan kedelai sebagai yang utama, bercampur protein gandum, kacang, atau yang lainnya.

2. Apa ada dampak negatif TVP terhadap kesehatan? 
Sama seperti tahu atau tempe. TVP adalah olahan kedelai. Jadi ketiganya adalah memiliki kadar gizi yang relatif sama. Sebagai sumber protein, bila dikonsumsi dengan jumlah dan cara yang tepat, adalah baik bagi kesehatan.
Namun baik buruknya suatu produk makanan terhadap kesehatan, termasuk pada tahu, tempe maupun TVP adalah sangat tergantung kepada kualitas bahan baku yang dipergunakan, juga proses pembuatannya.
TVP, bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, dengan cara yang tepat merupakan sumber protein, tidak berdampak negatif terhadap kesehatan. Kecuali tentu saja, walaupun jarang adalah tidak dianjurkan kepada yang alergi soya.

3. Tahu dan tempe hanya tahan 2-3 hari. TVP tahan tahunan, apakah karena pengawet?
Tahu adalah produk basah, sehingga mempunyai 'shelf life' yang pendek. Itu sebabnya kita sering mendengar penggunaan formalin/pengawet lain pada tahu.
Tempe dibuat melalui proses fermentasi yang terkontrol. Miselium tempe sudah akan cukup penuh/matang dalam 36 jam-48 jam. Lebih dari itu tempe pelan-pelan sudah akan lewat waktu dan menjadi 'tempe busuk'.
Di sisi sebaliknya TVP adalah produk yang kering. Dalam kemasan yang baik, dan penyimpanan yang tidak lembab, akan tahan cukup lama. Kerusakan yang paling mungkin adalah 'kutu'an. Namun bila tersiram air TVP akan langsung asem sesudah 2-3 hari. Jadi TVP bisa disimpan lama adalah sepenuhnya karena kering.
Membandingkan kedelai: tahu/tempe : TVP 
adalah tidak beda jauh dengan gandum/terigu : mie basah : mie kering.

4. Apa plus dan minusnya TVP dibanding protein vegetarian lainnya?
Plusnya yang paling besar adalah kandungan protein tinggi tetapi tidak disertai lemak. Berbeda dengan tahu dan tempe yang menggunakan kedelai secara keseluruhan (whole), TVP menggunakan kedelai yang sudah dipisahkan minyak/lemak dan lesitinnya.
Plus yang lain adalah (relatif) bebas aditif, praktis dan ekonomis. Shelf life yang panjang juga merupakan keuntungan.
Plus yang tidak tergantikan adalah texturnya yang berserat, sehingga sesuai untuk diolah sebagai pengganti langsung dari daging.
Minusnya adalah proses produksi TVP yang melewati panas yang tinggi sehingga mengakibatkan TVP hanya menyisakan protein.

5. Bagaimana baiknya seorang yang bervegetarian mengatur konsumsi protein agar mencukupi?
Harusnya dalam kehidupan modern sekarang, tidak banyak kasus kesehatan yang diakibatkan kekurangan protein. Protein terutama banyak dibutuhkan hanya pada pertumbuhan bayi, anak dan ibu hamil, atau orang tertentu dalam proses penyembuhan.
Bagi kita pada umumnya, sulit dibayangkan pada diet kita sekarang terjadi kurang protein.
Banyak sumber protein yang sesuai bagi yang Vegan, berbagai biji dan kacang-kacangan, kecambah  maupun sayuran.  Tahu, tempe dan TVP juga termasuk.
Akan juga sangat baik bila mengganti nasi putih dengan nasi merah.
Bila Anda Lacto-Ovo Vegetarian, pilihan menjadi lebih luas lagi dengan tambahan telur, susu dan  produk turunannya.
Biasakan hanya makan secukupnya. Apapun yang dikonsumsi berlebihan tidak bermanfaat. 
Terutama untuk urusan protein, cobalah sumber yang lebih bervariasi. 

6. Apakah tidak lebih baik tahu dan tempe, kan sudah lebih terbukti?
Tahu, tempe maupun TVP ketiganya adalah processed food. Ketiganya adalah olahan kedelai. Proses pembuatan ketiganya adalah total berbeda, jadi ketiganya pasti ada plus minus.

Namun tentang lebih terbukti? Tidak demikian.
Tempe yang populer di Indonesia, tidak biasa ditemui 200 tahun yang lalu.
Tahu mempunyai sejarah yang jauh lebih lama, Namun sebenarnya hanya sangat umum bagi kalangan tertentu  dan di area tertentu.
TVP baru berawal dari tahun 1970-an, namun konsumsinya berkembang lebih pesat daripada yang lainnya dari tahun ke tahun.

Kita di Indonesia menempatkan tahu dan tempe sebagai lebih baik, sepertinya karena kita lebih terbiasa dengan ke-duanya.
Sesuatu yang baru dan belum kita ketahui tidak berarti tidak terbukti...

7. Tetapi TVP identik dengan daging palsu untuk kaum vegetarian...
Tahu, tempe maupun TVP sudah merupakan sumber protein bagi semuanya, vegetarian maupun tidak. Malah tingkat konsumsi TVP di kalangan vegetarian masih relatif rendah. 
TVP dalam jumlah sangat besar dipakai dalam industri "processed meat".
Dalam keseharian hidup kita TVP juga dipergunakan Abang tukang Bak-Mie 'ayam' untuk dicampurkan atau malah menggantikan ayam.
Di dalam Mie-instan, vegetarian maupun tidak, 'daging' di dalam-nya adalah TVP. 

Dalam keadaaan zaman sekarang, saat industri peternakan semakin dilihat sebagai tidak etis, tidak ramah lingkungan, dan tidak berkelanjutan, kehadiran sesuatu sebagai pengganti adalah mutlak. TVP adalah jawaban yang paling sesuai untuk saat ini.

TVP, memang adalah 'daging' soya, si 'daging' pengganti.
Bagi yang dalam kebudayaan-nya memang tidak pernah mengkonsumsi daging, tentu saja daging asli maupun penggantinya adalah tidak perlu ada.
Bagi yang sebelumnya tidak vegetarian, tetapi sekarang tertarik bervegetarian, daging soya sebagai pengganti dapat merupakan opsi dan solusi.
Bagi yang tidak mementingkan isu vegetarian maupun tidak vegetarian, TVP tetap adalah pilihan yang baik: lebih ekonomis, praktis, dan lebih sehat. Daripada pedagang makanan harus menggunakan daging tiren (maTI kemaREN) atau glonggongan atau daging tidak etis lainnya.

Jadi "daging palsu" tidak perlu lagi terdengar sebagai sindiran.